33.1 C
Jakarta

Pengamat: Puan Satu-satunya Pihak yang Memiliki Kendali Politik Real Menuju Pilpres 2024

Infopolitik.id- Effendi Simbolon mengungkapkan dalam internal PDIP calon yang akan diusung menjadi capres memang belum ada, namun salah satu yang memiliki peran menonjol adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani.

“Kehadiran Ibu Puan membawa warna bagi masyarakat, walaupun masih menunggu arahan Ketua Umum yakni Ibu Megawati soal siapa yang menjadi capres pada pemilu 2024, Ibu Puan sudah ditugaskan oleh Ibu Mega untuk menjajak silaturahmi dengan berbagai partai,” ungkap Effendi Simbolon dalam diskusi publik “Mengukur Peluang 3 Figur Poros Utama di Pilpres 2024,” yang dilaksanakan secara daring, Rabu (03/08/2024).

Menurut Effendi yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini, saat ini persoalan negara bukan hanya soal ekonomi atau sosial saja.

“Tetapi juga soal ideologi kita yang masih rentan dapat serangan dari dalam dan luar, sehingga ini penting untuk visi misi presiden tahun 2024,” tambahnya.

Bicara survei capres, diluar dari calon yang ada di berbagai lembaga survei, Puan Maharani, ungkap Effendi, juga telah melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat.

“Tingkat partisipasi pemilu kita adalah 60% ikut memilih dan 40% tidak ikut memilih. Inilah potret pemilu kita, partisipasi aktif pemilu masih sangat rendah. Saya melihat ada peluang merebut diklaster 40% yang tidak memilih tersebut, disini ada ruang. Saya melihat Mba Puan mengisi ruang tersebut karena dia perempuan sehingga cocok masuk ke ruang 40% tersebut,” ungkap Effendi.

Menanggapi hal tersebut, Nusron Wahid mewakili Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengungkapkan bahwa secara kasat mata masih ada peluang empat poros capres 2024.

“PDIP punya golden seat karena diatas 20% maka PDIP pasti bisa mengusung sendiri. Nasdem sudah deklarasi dan usung 3 nama, Ada Pak Ganjar, Pan Anies dan Jenderal Andika, sehingga ini bisa memunculkan 4 poros,” ungkapnya.

Nusron juga mengungkapkan masih menanti kemana arah PKS dan Demokrat.

“KIB yang didalamnya ada Golkar, PPP dan PAN sudah menyatakan bekerjasama dan bangun koalisi, namun bisa kerucut ke satu nama. Kami di Golkar berusaha untuk mendorong ketua umum kami, Airlangga Hartarto sebagai capres di tahun 2024,” ungkap Nusron.

Merespon soal peluang 3 figur poros utama di Pilpres 2024, A. Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Indostrategic mengungkapkan soal elektabilitas ketiga figur tersebut.

“Per hari ini elektabilitas Puan belum memadai, namun faktanya Puan adalah satu-satunya pihak yang memiliki kendali politik yang real dari PDIP serta kunci langsung karena memiliki PT diatas 20%. Di PDIP hampir tidak ada dinamika internal karena satu komando yakni demokrasi terpimpin Megawati Soekarnoputri. Berbeda dengan golkar yang banyak tokohnya, bisa saling menguatkan bisa saling menjatuhkan,” ungkap Umam.

Tambah Umam, PDIP memiliki karakter politik yang cenderung ke basis trah Soekarno,

“Ini bukan hanya soal individu tapi ini selling point dari PDIP. Ada ungkapan Ojo Pedot Oyot yakni jangan patah akar, sehingga dapat disimpulkan ini mengenai Trah Soekarno, siapa trahnya saat ini, ya Puan Maharani,” tambahnya.

Hampir disemua survei elektabilitas tertinggi parpol masih PDIP. Realitas politik saat ini menguatkan dominasi itu, dari segi teritotial PDIP juga punya kepala daerah relatif cukup besar.

“Dalam konteks politik praktis ada posisi 271 kepala daerah yang akan selesai tahun 2022 hingga 2023 yang PLT-nya akan ditentukan oleh Kemendagri. Ini jadi ruang pertarungan terbuka untuk menggerakkan dan memenangkan 271 wilayah tersebut, PDIP sebagai ruling party punya kekuatan memenangkan wilayah-wilayah ini,” tegasnya.

Sementara itu, soal Prabowo, Umam menilai bahwa Prabowo adalah salah satu nama yang tertinggi dalam survei capres.

“Ini dikarenakan dua faktor yakni post election bias yakni sudah punya exposure yang cukup besar dari 3 kali pemilu, faktor kedua adalah ada segmen masyarakat di Jawa, Banten hingga Sumatera yang bum mengetahui bahwa Prabowo sudah bergabung dengan koslisi pemerintah. Ada 40% yang tidak mengetahui ini,” tambah Umam.

Terakhir, soal Airlangga Hartarto dan KIB, Umam menilai bahwa KIB masih ragu menentukan siapa capres yang akan diusung.

“Pernyataan Bamsoet soal Airlangga sebagai capres dari Golkar adalah pernyataan yang memberikan gambaran bahwa ada persoalan internal yang kemudian mendorong Bamsoet memberikan pernyataan seperti itu kepada publik,” ungkapnya.

“Jika KIB sudah yakin dengan koalisinya maka pemilihan siapa capresnya adalah poin penting yang harusnya sudah ditunjukkan kepada publik, kenapa sampai hari ini belum ditunjukkan berarti masih ada keraguan di dalam KIB itu sendiri,” pungkas Umam. (*)

Berita Terbaru

Populer

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here