29.1 C
Jakarta

Nusron Wahid Golkar: Prabowo Sosok Negarawan yang Ikhlas, Bisa Hentikan Cebong-Kadrun

JAKARTA – Politikus kawakan Partai Golkar, Nusron Wahid, menjelaskan keputusan Partai Golkar mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 telah melalui proses pertimbangan yang matang dan analisis kebangsaan yang mendalam.

Nusron mengatakan, salah satu alasan kuat itu adalah demi persatuan bangsa Indonesia, karena Prabowo Subianto adalah sosok yang bisa mengakhiri adanya polarisasi atau pembelahan di masyarakat, yakni antara kelompok Cebong dan Kampret/Kadrun yang terjadi hingga saat ini.

“Konfigurasi koalisi dan sosok figur Pak Prabowo merupakan titik temu dengan proses mengakhiri, pembelahan politik antara “cebong” dan “kadrun” dalam dua kali Pilpres sebelumnya,” kata Nusron Wahid kepada awak media di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Nusron menegaskan, narasi yang dibangun Partai Golkar dalam mendukung Prabowo sebagai Capres 2024 telah berubah, dan membuat publik lebih yakin bahwa Prabowo membawa masa depan bagi Indonesia lebih baik.

“Kehadiran koalisi besar Pak Prabowo ini menjawab kelelahan publik yang ingin menghindar atau menghindari polarisasi dan fragmentasi politik aliran yang sangat ekstrem dan tajam selama ini. Ini yang membedakan koalisi dan situasi saat ini, dibanding dengan koalisi dan kondisi tahun 2014,” papar Nusron.

Terkait sosok Prabowo, Nusron menjelaskan tentang kematangan seorang pemimpin yang sudah melalui banyak proses.

Nusron menegaska bahwa situasi saat ini telah berubah. Dulu Prabowo belum pernah masuk ke pemerintahan. Dulu Pak Prabowo masih dibayang-bayangi masa lalu, dengan watak yang “keras” dan berbagai isu yang menerpa.

“Sekarang Pak Prabowo sudah berubah. Calon Presiden dua kali, ikhlas masuk ke kabinet sebagai pembantu Presiden Jokowi (Menteri Pertahanan RI, red) yang juga kompetitornya dalam Pilpres. Itu menandakan Pak Prabowo seorang yang ikhlas dan legowo, demi bangsa dan negara. Selain itu Pak Prabowo semakin humanis, tidak temperamental seperti dikesankan sebelumnya,” papar Nusron.

Nusron juga menyebut alasan Golkar memilih Prabowo sebagai Capres 2024 juga berdasarkan rasa kenyamanan, sehingga bisa berbuat lebih untuk kemajuan Indonesia.

“Kalau soal kenapa lebih memilih Pak Prabowo, mungkin masalah kenyamanan saja. Merasa lebih enjoy bersama koalisi Prabowo. Disamping ada keyakinan bahwa koalisi Pak Prabowo ini merupakan koalisi tengah, di antara dua kutub koalisi yang berbeda secara tajam, yaitu koalisi PDIP dan Perubahan. Sekaligus untuk mengkahiri masa pembelahan, polarisasi dan fragmentasi politik yang terjadi selama dua kali Pilpres selama ini,” jelas Nusron.

Lantas, bagaimana dengan Cawapres untuk mendampingi Prabowo? Nusron menjelaskan bahwa Golkar tetap konsisten mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai Cawapres 2024.

“Soal Cawapres, harapan kami Pak Airlangga masih menjadi alternatif yang akan dipilih. Tapi kami juga paham untuk Cawapres pasti harus ada figur yang diterima oleh semua anggota koalisi dan Pak Prabowo sendiri. Tapi namanya usaha kan wajib dan harus,” kata Nusron.

Kendati demikian, Nusron memastikan bahwa Golkar mengedepankan musyawarah mufakat dalam koalisi pendukung Prabowo Capres 2024.

“Soal hasil biar alam dan waktu yang menjawab. Sebab juga ada usulan nama-nama lain, seperti Mas Gibran (Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi, red),” ungkap Nusron.

Berita Terbaru

Populer

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here